Klik poster film berikut untuk menuju langsung ke review-nya!

8.8.11

Transformers Dark of The Moon / Michael Bay / 2011 (6✰)


3D dan Victoria Secret dalam Manusia vs Robot .....

Kembali dalam format 3D yang memukau, Transformers Dark of The Moon mengurangi efek sakit kepala yang dihadirkan oleh seri keduanya dan membiarkan cerita pertarungan Autobot dan Decepticon mengalir sebagai hiburan seluruh keluarga.

Apabila Transformers Revenge of The Fallen (2009) menyuguhkan pertarungan antar robot secara non stop silih berganti, Transformers Dark of The Moon memberikan porsi yang setara antara robot dan manusia. Aksi yang dikemas dalam format 3D menjadi lebih hidup karena terdapat aksi laga manusia di samping pertarungan spektakuler antar robot.

Film dimulai dengan  misi Apollo 11 yang ternyata merupakan kamuflase untuk menyelidiki jatuhnya benda asing di bulan, Benda asing ini adalah Ark, pesawat Cybertron yang membawa pemimpin kaum autobot bernama Sentinel. Dalam sebuah misi di Chernobyl, pimpinan autobot sekarang, Optimus Prime, menemukan keberadaan sumber energi Ark dan mengetahui keberadaan Sentinel di bulan. Sentinel-pun dibangkitkan dan dibawa ke bumi. Ternyata ini adalah rencana jahat kaum Decepticon yang menginginkan pilar-pilar teleportasi yang ada di Ark. Satu-satunya makhluk yang bisa mengoperasikan pilar teleportasi adalah Sentinel dan dengan dibangkitkannya Sentinel, maka Decepticon bisa memulai aksinya mengirimkan seluruh planet Cybertron ke bumi dan menghancurkan planet kita ini. Rencana busuk Decepticon diketahui oleh Sam Witwicky yang kemudian bahu membahu bersama para autobot dan tentara elit untuk menggagalkannya.

Aku memiliki seorang keponakan laki-laki berumur tujuh tahun yang menggemari aksi film-film Transformers. Dia dengan mudahnya menuturkan laga Optimus Prime dan Bumble-Bee dalam melawan antek-antek Megatron di kedua film sebelumnya. Bagi orang kebanyakan, pada saat robot-robot bertarung terkadang kita akan susah membedakan mana yang robot baik Autobot dan mana Decepticon yang jahat. Kelemahan yang dikritik habis-habisan dalam Transformers Revenge of the Fallen (2009) ini disiasati dengan pemberian warna seragam untuk seluruh Decepticon di film ketiganya. Setidak-tidaknya kita lebih mudah memahami dalam pertarungan antar robot bahwa yang berwarna cerah adalah robot yang baik.

Dengan komposisi robot yang lebih jelas, efek visual pertarungan robot yang spektakuler dapat dinikmati lebih baik dan tidak memusingkan. Ini menjadi penting karena Transformers Dark of the Moon dibuat secara khusus untuk format 3 dimensi. Ketika melihat Transformers Revenge of the Fallen (2009) di teater Les Halles, aku keluar dengan sakit kepala karena adegan spektakuler yang berlebihan. Untuk film ini, aku sudah bersiap-siap untuk sakit kepala lagi namun ternyata Transformers Dark of the Moon memberikan ritme naik turun yang pas sehingga waktu tayang dua setengah jam tidak menjadi ajang extravaganza efek visual. Komposisi 3D yang disuguhkan sangat cocok dan mendebarkan. Peluru, kertas, batu, mobil, dan gedung bertebaran di dunia 3D Transformers Dark of the Moon, memberikan sensasi menonton yang memuaskan.

Tidak hanya memuaskan mata anak-anak dengan robot-robotnya, Transformers Dark of The Moon juga memanjakan mata penonton lelaki lewat lekukan tubuh Rosie Huntington-Whiteley. Model Victoria Secret ini menggantikan Megan Fox sebagai kekasih Sam bernama Carly. Aktingnya memang biasa saja, namun untuk film musim panas seperti ini akting memang tidak terlalu dipedulikan. Dengan tempelan aktor sekaliber Oscar seperti John Malkovich dan Frances McDormand, Transformers Dark of The Moon berupaya memberikan karakter-karakter baru yang mengisi kekosongan antar perang visual efek. Namun tetap saja, robot adalah daya tarik utama film ini.

Plot Transformers Dark of The Moon sangatlah standar. Kebaikan akan menang melawan kejahatan. Dipenuhi oleh adegan-adegan tidak masuk akal, Transformers Dark of The Moon berupaya memberikan porsi tambahan bagi aktor-aktornya. Adegan Sam menyelamatkan Carly dari tangan bos jahat Dylan, yang diperankan oleh Patrick Dempsey, terasa berlebihan namun sekaligus menarik. Penonton Transformers adalah manusia, bukan robot. Adrenalin kita akan lebih terpacu melihat aksi manusia dibanding robot. Adegan manusia biasa melompat dan jatuh dari gedung-gedung bertingkat menjadi menegangkan dan lebih asyik untuk ditonton walaupun it’s impossible.

Tidak dipungkiri, Transformers Dark of The Moon tetap saja menyakitkan pantat. Durasinya yang lama ditambah beban kacamata 3D dan sound effect bombastis di telinga membuat badan kita sedikit penat. Akan tetapi, Transformers Dark of The Moon bukanlah film yang cukup ditonton di layar televisi. Anda harus menyeret pantat anda ke bioskop untuk bisa merasakan efeknya. Suara-suara desingan gerigi logam dan ledakan-ledakan terasa lebih spektakuler bila disatukan dengan efek 3D yang dihasilkan layar perak., entah kepala anda jadi sakit atau tidak.

Merupakan film berpendapatan terbesar kedua tahun ini di bawah Harry Potter and The Deadly Hallows Part 2 (2011), Transformers Dark of The Moon juga disebut-sebut sebagai film yang terakhir dari seri ini. Sama seperti saran saya dengan Harry Potter, bila anda belum pernah melihat satupun Transformers di bioskop, sekaranglah saatnya atau tidak akan pernah lagi. Anda tidak akan mendapatkan cerita drama bermutu dan akting berkualitas dalam Transformers Dark of the Moon, namun setidaknya anda akan menikmati popcorn dan coca cola di tangan anda.

 AGAS STAR RATING : 6 out of 10

No comments:

Post a Comment